PRINCE OF PERSIA: THE SANDS OF TIME

PRINCE OF PERSIA: THE SANDS OF TIME

Raja Persia memiliki dua orang putra. Hal ini sudah cukup untuk kerajaan memiliki penerus tahta. Akan tetapi, sang raja merasa masih ada yang kurang, hingga akhirnya menemukan seorang anak jalanan yatim piatu yang gesit dan lincah. Sang raja pun mengadopsi anak itu, sehingga anak jalanan itu disebut sebagai “Prince of Persia”. Ketika remaja, sang pengeran yang tidak berdarah biru, Dastan (Jake Gyllenhaal) harus mengikuti penyernuan ke kota Alamut. Kota ini dikepalai oleh seorang putri yang cantik, Tamina (Gemma Arterton). Dastan akhirnya berada dalam masalah setelah penyerbuan berakhir. Dengan demikian, takdir kerajaan Persia dan takdir dunia ada di tangannya.

Bila melihat film ini, kekuatan cerita dan visual effect akan lebih dominan. Pemain tidak berpengaruh banyak dalam akting. Menurut saya, para pemain kurang membawa karakter tokoh masing sehingga saya tidak melihat sosok ‘Dastan’, tapi ‘Jake’. Begitu pula dengan Tamina. Hal ini tidak jelek, tapi tidak ada pengaruhnya bila yang bermain bukan Jake. Sebagai tokoh dalam game yang terkenal sejak lama, karakter yang dimainkan Jake kurang bisa dikenang. Ben Kingsley pun kurang maksimal dalam pembawaan tokohnya (Nizam). Diperkirakan tujuan dari karakter Nizam adalah akan ada dualisme karakter, tetapi dari awal sudah ‘terbaca’ karakter Nizam yang sama saja dari awal hingga akhir. Penonton kurang melihat karakter baik dari Nizam di awal cerita sehingga tidak terasa pengaruhnya untuk cerita berikutnya.

Sutradara memegang kendali agar penonton yang berharap film ini sebagus game-nya tidak kecewa. Sedikit banyak sutradara berhasil. Lepas dari siapa pemain yang ada, pemunculan tokohnya memiliki cerita yang mudah untuk diikuti. Dari cerita tersebut, penonton dapat mengetahui karakter tokohnya walaupun pemain yang membawakannya kurang maksimal. Intinya, karena cerita yang jelas, penonton akan “Ooo, dia ‘begini’, oo yang itu ‘begitu’”. Bila cerita tidak kuat, penonton akan sulit memahami karakter tokoh.

Oleh karena itu, film ini dapat dikategorikan sebagai film yang sangat menghibur karena akan mudah diikuti dari awal hingga akhir. Rasa penasaran akan apa yang terjadi juga dapat dilahirkan ketika menonton. Durasi pas: bila tidak, mungkin akan menjadi seperti “Transformer 2”.

Selayaknya film produksi Disney yang lain, pesan film akan mudah dicerna oleh penonton. Selain itu, pesan moral yang ingin ‘disisipkan’ ke pikiran penonton juga selalu secara gamblang diberikan. Dengan demikian penonton akan mendapatkan sesuatu yang berguna berkat melihat dan mendengar pesan moral tersebut.

Visual effect walau tidak segemilang “Avatar”, perlu juga diberi tepuk tangan. Kesan seperti “The Matrix”, “Indiana Jones”, dan “The Mummy” terlihat dalam film ini. Hal ini bukanlah hal buruk dan tidak menjadi masalah. Beberapa pengambilan gambar terasa sangat pas sehingga penonton mudah untuk melihat pesan yang disampaikan ketika adegan berlangsung.

Pemain: Jake Gyllenhaal, Gemma Arterton, Ben Kingsley, Richard Coyle, Toby Kebbell

Sutradara : Mike Newell

Produser : Jerry Bruckheimer

Produksi : Twentieth Century-Fox Film

Tahun : 2010

Akting : ( 5 )

Harmonisasi film : ( 7 )

Hiburan : ( 8.5 )

Pesan : ( 7.5 )

Sinematografi : ( 8.5 )

————————————————————-

Overall: ( 7.2 )

-DJD-

2 Comments

Filed under P

2 responses to “PRINCE OF PERSIA: THE SANDS OF TIME

  1. wuri

    “prince of persia”…well setuju dengan djd…
    bagus tapi menurutku masih belum maksimal…
    memang karakter tokoh2 yang bermain masih terlihat biasa aja…bahkan tidak terlalu keliatan karakternya…
    tapi di sini kesan pertama yang kudapet…berasa ceritanya penuh banget…sepertinya ingin menampilkan banyak hal namun dlm waktu singkat…petualangan yang disajikan di sini juga selalu action jadi sedikit berasa capek…
    untuk masalah efek…belum ada yang bisa mengalahkan efeknya “avatar”…hehehe…bahkan efeknya hampir mirip-mirip “the mummy”..
    alur dalam cerita ini juga kurang memainkan emosi penonton…jadi feelnya kurang berasa aja…

  2. verche

    baru saja nonton, jadi masih fresh di ingatan…

    soal akting para pemain dan storyline, kalo kata sang kakak ipar saya, “lebay”. sedangkan menurut pribadi saya, akting para pemain masih kurang maksimal dan ending ceritanya yang terlalu ‘happy end’ akhirnya malah jadi mengecewakan. namun untuk effect dan aksinya, two thumbs up! aksi lompat-melompat sang pangeran persia membuat saya mengenang kembali adegan2 dalam game yang dahulu gemar saya mainkan ini, bahkan sampai terbawa mimpi 😀

    overall, buat saya film ini cukup pantas dan menghibur untuk ditonton, namun tidak akan menjadi film yang membuat saya harus embeli DVDnya untuk ditonton berulang kali.

Leave a reply to wuri Cancel reply